Akhir-akhir ini, istilah marketing mix sering sekali terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kamu pernah mendengarnya di seminar, televisi, atau media sosial. Marketing mix kini menjadi salah satu istilah yang familiar di kalangan para pebisnis.
Marketing mix dapat diartikan sebagai strategi pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen secara terpadu untu k mencapai tujuan pasar yang telah ditargetkan.
Marketing mix menjadi kerangka kerja penting dalam pemasaran modern. Dengan memadukan elemen-elemen ini secara strategis, perusahaan dapat lebih efektif menjangkau pelanggan, memenuhi kebutuhan mereka, dan mencapai tujuan bisnis.
Apa yang dimaksud dengan marketing mix?
Menurut ahli Buchari Alma, marketing mix adalah cara mengombinasikan berbagai kegiatan pemasaran agar tercipta kombinasi yang optimal, yang akhirnya menghasilkan hasil yang memuaskan.
Konsep marketing mix ini tidak hanya bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis yang sudah ada, tetapi juga sangat berguna untuk memajukan bisnis baru.
Dalam dunia bisnis, marketing mix, atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan bauran pemasaran, menjadi dasar dari model bisnis itu sendiri.
Asal-usul Konsep Marketing Mix
Latar Belakang dan Konsep Awal (1950-an-1960-an) Marketing Mix
Sebelum konsep marketing mix dikembangkan, pemasaran lebih difokuskan pada penjualan dan distribusi produk. Namun, dengan semakin berkembangnya ilmu pemasaran pada abad ke-20, fokus berpindah kepada pemahaman kebutuhan konsumen dan bagaimana cara mencapainya secara efektif.
konsep marketing mix sebenarnya sudah diperkenalkan sebelumnya oleh Neil Borden, seorang profesor pemasaran di Harvard pada tahun 1948. Borden menyusun marketing mix yang mencakup 12 elemen.
Pada awal 1950-an, beberapa ahli pemasaran mulai menyadari pentingnya menggabungkan berbagai elemen dalam strategi pemasaran untuk mencapai tujuan yang lebih efektif. Munculnya konsep marketing mix berfokus pada penyusunan berbagai elemen yang saling terkait untuk menarik pelanggan dan memenuhi kebutuhan pasar.
E. Jerome McCarthy dan 4P (1960)
Pada tahun 1960, seorang ahli pemasaran bernama E. Jerome McCarthy memperkenalkan konsep marketing mix dalam bukunya yang berjudul Basic Marketing: A Managerial Approach. Ia mengusulkan bahwa strategi pemasaran dapat dibagi menjadi empat elemen dasar yang dikenal dengan istilah 4P. McCarthy memperkenalkan empat variabel utama dalam marketing mix, yaitu product, price, place, dan promotion.
Dengan memperkenalkan 4P, McCarthy memberikan kerangka kerja yang mudah dipahami untuk merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran yang efektif. Konsep ini menjadi sangat populer dan banyak diadopsi oleh pemasar di seluruh dunia karena memberikan panduan yang jelas untuk pengembangan dan pengelolaan pemasaran.
Perkembangan Setelah 4P, Muncul Marketing Mix 7P (1980-an)
Seiring dengan perkembangan pasar dan bisnis, marketing mix terus mengalami perkembangan. Pada tahun 1980-an, para ahli pemasaran menyadari bahwa elemen-elemen dasar 4P tidak cukup untuk mencakup semua aspek pemasaran, terutama dalam industri jasa.
Pada tahun 1981, Booms dan Bitner menambahkan tiga elemen lagi marketing mix, yakni People (Orang), Process (Proses), Promotion (Promosi).
Para peneliti seperti Christopher Lovelock dan Jeanette Wirtz mengembangkan konsep yang lebih luas untuk sektor jasa dengan menambahkan tiga elemen tambahan yang dikenal dengan istilah 7P:
Dengan tambahan tiga elemen ini, konsep 7P menjadi sangat relevan untuk industri yang lebih berfokus pada layanan (seperti hotel, restoran, dan rumah sakit), di mana interaksi manusia dan pengalaman pelanggan sangat penting.
Marketing Mix di Era Digital
Pada abad ke-21, dengan munculnya teknologi digital dan internet, konsep marketing mix semakin berkembang. Pemasaran tidak lagi terbatas pada strategi tradisional; penggunaan media sosial, pemasaran digital, e-commerce, dan analisis data besar mengubah cara pemasaran dilakukan. Sebagai contoh, Place (Tempat) kini mencakup pemasaran online, sementara Promotion (Promosi) melibatkan iklan digital, influencer, dan pemasaran berbasis data.
Beberapa ahli juga menambahkan elemen-elemen baru untuk menyesuaikan dengan tren digital. Dalam beberapa kasus, konsep 8P atau bahkan lebih dikembangkan untuk merangkul faktor-faktor lain yang relevan dalam pemasaran masa kini, seperti Personalization (Personalisasi) dan Privacy (Privasi).
Konsep Marketing Mix 7P
Product (Produk):
Merupakan barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka. Elemen ini mencakup desain, kualitas, fitur, kemasan, dan layanan purna jual.
Untuk memasarkan produk atau layanan secara efektif, penting untuk mengidentifikasi apa yang membedakannya dari produk atau layanan pesaing.
Penting juga untuk menentukan apakah produk atau layanan lain dapat dipasarkan bersamaan dengan produk atau layanan tersebut.
Price (Harga):
Harga adalah nilai yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. Penetapan harga melibatkan berbagai pertimbangan, seperti biaya yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan, manufaktur, pemasaran, biaya produksi, harga pesaing, dan distribusi, serta kemampuan konsumen untuk membayar.
Penetapan harga yang terutama didasarkan pada kualitas atau nilai yang dirasakan konsumen dikenal sebagai penetapan harga berbasis nilai.
Place (Tempat):
Menentukan di mana dan bagaimana produk akan didistribusikan kepada konsumen. Ini mencakup keputusan tentang saluran distribusi, lokasi fisik, dan logistik.
Dalam marketing mix, “tempat” merujuk pada saluran distribusi yang mengacu pada lokasi di mana produk tersedia untuk dibeli dan dijual. Saluran distribusi ini mencakup berbagai hal, seperti kelengkapan produk, lokasi, persediaan, fasilitas penyimpanan, pengedaran, dan transportasi.
Konsep ini menekankan pentingnya lokasi di mana bisnis kamu beroperasi. Semakin strategis lokasi bisnis kamu, semakin besar peluang keuntungan yang bisa didapatkan. Dengan lokasi yang mudah dijangkau, konsumen atau calon pelanggan akan lebih mudah menemukan dan mengakses produk kamu, sehingga transaksi penjualan bisa berlangsung dengan lebih lancar.
Lalu, bagaimana cara memilih lokasi yang tepat? Kuncinya adalah menentukan lokasi penjualan yang sesuai dengan target pasar kamu. Apakah produk kamu ditujukan untuk segmen bawah (bottom), menengah (middle), atau atas (up)? Menyesuaikan lokasi dengan karakteristik pasar ini sangat penting agar bisnis kamu dapat berkembang dengan baik.
Promotion (Promosi):
Kampanye pemasaran bersama disebut bauran promosi, yani kegiatan yang dilakukan untuk memberitahukan konsumen tentang produk dan mendorong mereka untuk membelinya. Promosi mencakup periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
Kegiatannya mungkin mencakup periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat. Salah satu pertimbangan utama adalah anggaran yang dialokasikan untuk bauran pemasaran.
Para profesional pemasaran dengan hati-hati menyusun pesan yang sering kali menyertakan rincian dari tiga P lainnya ketika mencoba menjangkau audiens target mereka. Penentuan media terbaik untuk mengkomunikasikan pesan dan keputusan tentang frekuensi komunikasi juga penting.
People (Manusia)
Mencerminkan pentingnya semua orang yang terlibat dalam produksi dan pengiriman produk atau layanan, mulai dari karyawan hingga pelanggan
Sumber daya manusia sangat penting dalam industri jasa, di mana interaksi langsung antara penyedia layanan dan konsumen dapat memengaruhi pengalaman pelanggan.
Elemen manusia dalam pemasaran menekankan peran layanan pelanggan dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Process (Proses):
Meliputi cara penyampaian produk atau jasa kepada pelanggan. Ini mencakup prosedur, alur kerja, dan mekanisme yang memastikan bahwa layanan diberikan secara efisien dan efektif. Proses yang efisien dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional.
Physical Evidence (Bukti Fisik):
Hal ini mencakup semua aspek nyata yang membuktikan keberadaan dan kualitas layanan, seperti produk fisik, kemasan, logo, brosur, atau bahkan lokasi fisik toko fisik. Ini membantu dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara pelanggan potensial.
Apa tujuan lahirnya Konsep marketing Mix?
Pada intinya, marketing mix difokuskan pada mempromosikan suatu produk atau jasa untuk menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan. Secara keseluruhan, ini mengintegrasikan strategi pemasaran utama yang menciptakan kesadaran merek, membangun loyalitas pelanggan, dan mendorong penjualan produk.
- Evolusi Marketing 1.0 Hingga Marketing 5.0 - Januari 21, 2025
- Marketing Mix: Pengertian, Asal-Usul, dan Konsep - Januari 21, 2025
- Mengenal Marketing: Tujuan dan Ruang Lingkupnya - Januari 20, 2025